Macam-macam Umbi-umbian di Indonesia
1. Bawang
Siapa yang menyangka bawang termasuk jenis umbi? Apalagi, bawang tidak dijadikan kudapan seperti umbi yang biasanya kita kenal. Bawang biasanya hanya digunakan sebagai pelengkap ataupun bumbu makanan. Namun, umbi sebenarnya merupakan bagian tanaman yang terdapat dan hidup di bawah tanah lho. Jadi, sah-sah saja jika bawang dikategorikan sebagai umbi. Bawang sendiri juga terdiri atas beberapa jenis. Diantaranya ialah bawang putih, bawang merah, bawang bombai, serta daun bawang.
2. Wortel
Selain bawang, wortel juga membuktikan bahwa umbi tidaklah selalu identik dengan karbohidrat. Ada juga lho jenis umbi yang kaya serat. Umbi panjang berwarna orange ini biasanya kita temukan pada campuran sayur sop. Selain itu, untuk wortel juga sering dijadikan sebagai jus yang segar sekaligus menyehatkan.
3. Bengkuang
Dilihat dari bentuk dan warnanya, kita memang bisa langsung mengenali umbi ini. Yup, bengkuang memang memiliki bentuk khas yang menyerupai gasing. Bagian luarnya berwarna putih kekuningan, sementara bagian dalamnya berwarna putih bersih. Bengkuang biasanya digunakan sebagai campuran di rujak. Namun, bengkuang juga bisa dimasak lho. Mulai dari ditumis, digoreng, hingga dipanggang.
4. Kentang
Jenis umbi ini juga memiliki bentuk khas, yakni bulat tak teratur. Permukaan luarnya berwarna coklat sementara bagian dalamnya berwarna kuning. Kentang termasuk jenis umbi yang paling sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Soalnya, kentang sering sekali digunakan pada makanan. Seperti campuran sop, balado, serta pelengkap siomay. Tidak hanya itu, kentang juga sering dijadikan berbagai kudapan gurih maupun manis. Diantaranya ialah keripik kentang, kentang goreng, kroket, serta donat kentang.
5. Ubi Jalar
Nah, umbi yang satu ini sering juga disebut ketela rambat. Di Indonesia, ada banyak jenis ubi jalar yang bisa kita temui. Mulai dari ubi putih, ubi orange, ubi Cilembu, hingga ubi ungu. Namun, bentuknya cenderung sama, yakni lonjong dan berisi. Secara umum, seluruh jenis ubi jalar juga terasa manis. Makanya, banyak yang menggunakannya sebagai campuran pada makanan manis. Misalnya seperti es krim, donat, dan berbagai jenis kue. Tapi, ubi jalar juga bisa langsung disantap setelah dikukus lho.
6. Singkong
Umbi yang satu ini dikenal sebagai ubi kayu atau ketela pohon. Soalnya, permukaan singkong berwarna coklat menyerupai kayu. Selain itu, Permukaannya juga terasa lebih keras dibandingkan ubi jalar. Berbeda dengan ubi jalar yang terlihat ‘gemuk’, singkong terlihat lebih ramping. Tapi, singkong juga bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan. Mulai dari makanan yang asin hingga makanan yang manis. Misalnya seperti singkong rebus, getuk, singkong goreng, hingga keripik singkong.
7. Talas
Dibandingkan ubi jalar dan singkong, ukuran talas jauh lebih besar. Namun, rasa talas cenderung hambar sehingga tidak terlalu nikmat jika dikonsumsi langsung. Biasanya talas yang dikukus dapat diberikan cocolan berupa gula merah cair. Kabar baiknya, talas cocok dijadikan berbagai olahan makanan. Diantaranya adalah keripik, ice cream, puding, serta berbagai jenis kue. Selain nikmat, warna ungu dari talas tentu membuat makanan terlihat lebih menarik. Tapi, untuk makanan gurih seperti keripik, sebaiknya gunakan talas yang putih, ya!
8. Suweg
Nah, umbi yang namanya diambil dari bahasa Jawa ini ukurannya lumayan besar. Makanya, dalam bahasa Inggris disebut sebagai elephant foot yam. Di daerah Jawa Tengah, suweg sering dijadikan sebagai pengganti nasi. Cukup direbus hingga matang, suweg pun siap disantap. Kandungan gula pada suweg juga rendah lho. Jadi, bisa nih untuk kita yang sedang menjalani program diet.
9. Gadung
Kalau anda berasal dari Kuningan, pasti familiar dong dengan umbi yang satu ini. Yup, gadung memang sering diolah menjadi keripik dan menjadi oleh-oleh khas Kuningan. Rasa gurihnya pas banget untuk kita yang suka ngemil. Selain itu, gadung juga bisa dikonsumsi setelah direbus lho. Kalau melihat gadung yang belum diolah, kita pasti langsung ingat dengan sirsak. Soalnya permukaan gadung punya duri-duri tumpul. Tapi, gadung berwarna seperti bengkuang.
10. Ganyong
Kalau tidak tahu, mungkin kita akan mengira ganyong adalah lengkuas. Memang mirip sih, tapi permukaan ganyong bersisik. Berbeda dengan lengkuas yang beruas. Ganyong sendiri termasuk jenis umbi yang dapat dijadikan makanan pokok. Selain itu, ganyong juga bisa diolah menjadi kerupuk. Soal rasa dan tekstur, ganyong mirip seperti ubi jalar.
11. Uwi
Seperti gadung, uwi juga punya ukuran yang besar dan berduri. Bedanya, uwi tidak hanya terdiri dari satu jenis saja. Ada uwi berwarna putih, gading, serta ungu. Rasa umbi uwi memang cenderung hambar. Tapi teksturnya pulen kok. Kita dapat mengukus uwi dan menjadikannya sebagai kudapan yang mengenyangkan.
12. Gembili
Umbi gembili berbentuk hampir menyerupai tabung. Sayangnya, umbi ini tidak begitu tenar. Biasanya sih gembili banyak dikonsumsi di daerah Gunung Kidul. Ada banyak cara lho untuk mengolahnya. Mulai dari dikukus, direbus, digoreng, hingga dibakar.
13. Garut
Dalam bahasa Inggris, umbi ini disebut sebagai arrowroot. Soalnya, bentuknya mirip seperti busur panah. Soal tekstur, garut memiliki tekstur lembut dan mudah dicerna. Selain itu, garut juga mengenyangkan lho. Jadi kita bisa mengonsumsinya sebagai pengganti nasi. Selain itu, garut bisa dijadikan bahan baku emping, dodol, serta kue semprit.
Wah, ternyata banyak ya umbi-umbian di Indonesia yang sering kita temui. Umbi-umbi ini memiliki tekstur dan rasa yang bervariasi. Makanya, penggunaannya di masakan juga berbeda-beda. Mulai dari makanan pokok, campuran sop, camilan, hingga berbagai jenis kue. Jenis umbi yang mana yang jadi favorit anda?
Sumber : https://resepkoki.id/2018/01/23/13-jenis-umbi-umbian-yang-ada-di-indonesia/
0 Komentar